Rabu, 26 Januari 2011

Bisa sembuh...! 3

...saya , dan pernah pula didalam kelas, waktu itu saya merasa di " diskriminasi" jika bisa saya katakan saat ini.
Penolakan saya pada kenyataan benar2 sangat hingga membuat saya terjatuh dalam krisis percaya diri yg dalam seperti apa yg saya katakan.
Waktu itu, saya benar2 putus asa kerana sudah berbagai cara saya lakukan namun hasilnya tetap nihil , saya mulai mencoba menikmati "keistimewaan saya"  , namun saya tidak berani begitu saja masuk dalam dunia yg seperti itu< saat saya merasa berselera dengan seseorang , saya  hanya mengonaninya sendiri dengan tangan saya,  meski tak terlalu jauh membiarkan diri saya masuk dalam keputusasaan saya, saya tetap benar2 merasa berdosa dan bersalah sekali dgn perbuatan itu, apalagi jika mengingat itu pernah saya lakukan 7x sehari< terlepas dari pendapat orang mengenai hal ini, tapi perasaan berdosa saya benar2 tulus, bukan karna seperti yg mereka katakan selama ini.
Tapi semakin lama saya semakin merasa bersalah meski juga ada perasaan menikmati, dan syukur perasaan bersalah saya itu lebih besar hingga membuat saya ingin keluar dari kecanduan itu dan mengahiri putaranya.
Baru beberapa minggu yang lalu dalam usaha saya menumbuhkan harapan baru , selang beberapa saat browsing diinternet saya menemukan beberapa ruang yg membahas masaklah2 seperti yg saya alamai, diantara semua artikel yg saya baca, saya tertarik untuk mencoba "self affirmation" semacam mantra penguatan diri dari godaa menurut sang penulis, tapi menurut saya lebih bagus jika disebut masukan positif, atau sugesti diri dari pada mantra, karena kenyataanya itu sangat jauh dari muatan sihir yg dilarang oleh agama, dan sayapun tak setuju kalau kata2 itu disebut dengan mantra.
Memang cara ini....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar