Rabu, 26 Januari 2011

Bisa sembuh...! 5

..Masih ingatkah dengan Masithah? seorang emban dari keluarga firaun yg harus menerima pperlakuan kejam firaun saat keimananya terbongkar oleh anak firaun? satu persatu dia dipaksa menyaksikan anak2nya mdimasukkan dalam wajan mendidih di depan matanya, bahkan anak  bayinyapun tak luput dari perlakuan sadis itu,. Apakah kita lebih dari itu??? apakah masitoh saja yg seperti itu lantas merasa layak berputus asa?   Tidak! dia tetap yakin dengan janji Allah akirnya diapun masuk dalam wajan mendidih firaun.
Masih ingatkah dengan asiah sang istri firaun?? apakah karena dia seorang permaisuri kemudian diaterhindar dari hukuman sebab keimananya? tidak, Asiah disiksa ddisalib ditangah panasnya padang pasir dengan matahari yg membakar kulit, apakah lantas dia putus asa?   Tidak!! Asiah tetap yakin dengan janji Allah hingga sebuah batu besar ditimpakan padanya ditengah gurun dalam keadaan tersalib.
Betapa beratnya cobaan mereka? tapi tak satupun diantara mereka yg merasa pantas berputus asa bahkan mereka semakin yakin dengan janji Allah.....

Bisa sembuh...! 4

... belum terbuktimefektifitasnya, tapi tidak ada salahnya mencoba, toh tak merugikan jika gagal.
Selama beberapa  hari saya mencoba mnguatkan diri dgn self affirmation, tapi tak ada hasil yg saya rasakan.
Saya tetap berselera ketika melihat wajah tampan yg dewasa, saya tetap diam saat melihat cewek seksi didepan saya, saya mulai ragu dgn self affirmation saya,dan itu artinya melemahkan "kekuatan" kata2 itu sendiri atas diri saya, saya tidak tahu apakah saya gagal meyakinkan diri saya, ataukah saya hanya terburu2 ingin memperoleh hasil yg instan.Tapi kemudian baru beberapahari yg lalu saya merasa disadarkan dgn sesuatu yg lebih penting dngn semua yg saya harapkan selama ini.
Ketika saya duduk setelah solat jumat dimasjid komplek rumah saya waktu itru, seorang ustadz yg tidak biasanya memberi ceramah disana  memberikan tausiah yg membuat saya benar2 tersentuh dan mengharukan hati saya, kira2 isinya seperti ini...."Keputusasaan hanya akan semakin menjauhkan kita dari Allah..., saat kita putus asa tuhan melepaskan diri kita pada diri kita sendiri, Allah tidak lagi membimbing kita,saat itu setan mengambil alih atas diri kita, menghias2i hal2 yg hina jadi seolah2 nikmat dan bahagia., maka disaat kita merasa kita kehilangan arah segeralah beristighfar dan minta petunjuk kepada Allah.
Lagipula seberapa beban kita jika di banding dengan orang2 dulu hingga kita merasa pantas untuk berputus asa???
Ingitkah dengan Maryam? Betapa beratnya beban maryam kala itu, eorang gadis cantik yg oleh Allah dikehendaki hamil tanpa sebab manusiaa, bagaimana perasaanya ketika diperolok oleh orang2 yg yg ditemuinya dijalan, dituduh berzina? apakah kita lebih dari iyu? apakah maryam putus asa?.... tidak, maryam tetap yakin dengan janji Allah.

Bisa sembuh...! 3

...saya , dan pernah pula didalam kelas, waktu itu saya merasa di " diskriminasi" jika bisa saya katakan saat ini.
Penolakan saya pada kenyataan benar2 sangat hingga membuat saya terjatuh dalam krisis percaya diri yg dalam seperti apa yg saya katakan.
Waktu itu, saya benar2 putus asa kerana sudah berbagai cara saya lakukan namun hasilnya tetap nihil , saya mulai mencoba menikmati "keistimewaan saya"  , namun saya tidak berani begitu saja masuk dalam dunia yg seperti itu< saat saya merasa berselera dengan seseorang , saya  hanya mengonaninya sendiri dengan tangan saya,  meski tak terlalu jauh membiarkan diri saya masuk dalam keputusasaan saya, saya tetap benar2 merasa berdosa dan bersalah sekali dgn perbuatan itu, apalagi jika mengingat itu pernah saya lakukan 7x sehari< terlepas dari pendapat orang mengenai hal ini, tapi perasaan berdosa saya benar2 tulus, bukan karna seperti yg mereka katakan selama ini.
Tapi semakin lama saya semakin merasa bersalah meski juga ada perasaan menikmati, dan syukur perasaan bersalah saya itu lebih besar hingga membuat saya ingin keluar dari kecanduan itu dan mengahiri putaranya.
Baru beberapa minggu yang lalu dalam usaha saya menumbuhkan harapan baru , selang beberapa saat browsing diinternet saya menemukan beberapa ruang yg membahas masaklah2 seperti yg saya alamai, diantara semua artikel yg saya baca, saya tertarik untuk mencoba "self affirmation" semacam mantra penguatan diri dari godaa menurut sang penulis, tapi menurut saya lebih bagus jika disebut masukan positif, atau sugesti diri dari pada mantra, karena kenyataanya itu sangat jauh dari muatan sihir yg dilarang oleh agama, dan sayapun tak setuju kalau kata2 itu disebut dengan mantra.
Memang cara ini....

Bisa sembuh...! 2

....pasti akan terasa janggal dan aneh jika mengatakan..." saya cinta sama kamu jhon..." atau ..." saya butuh kamu disamping saya mad..." ya itulah yg terjadi pada saya, saya yakin  tak banyak laki-laki yg suka sesamanya seperti saya, dan tak banyak pula yg langsung menerima keadaanya begitu tahu bahwa dirinya " istimewa ".
Memang sangat sulit hidup menjadi orang seperti saya, setiap akan melakukan sesuatu selalu dibayangi dengan kecemasan2, hingga seolah2 itu membatasi  saya untuk melakukan sesuatu, seperti misalnya, saya tidak p[unya banyak teman karena takut jika dilecehkan, dan takut jika sampai menyukai teman laki2 saya itu, dalam dunia kerjapun  sayamerasa risih bekerja bersama dengan laki2 dan saya takut mendapat pelecehan dari rekan kerja, dari relasi atau bahkan dari atasan saya.Bukan alasan penakut sehingga saya jadi membatasi diri dalam pergaulan tapi saya takut pelecehan yg merontokan rasa percaya diri saya seperti saya alami ketika sekolah dulu kembali terulang, memang hanya sekedar kata2 >>>" banci  !!" atau " kamu tu anak laki2 yg ga punya k****l" tapi itu cukup menyakitkan bagi saya hingga membuat saya trauma pada pergaulan, terlebih beberapa orang guru saya pun pernah mengatakan hal yg bersifat menghina kepada saya... " kamu kaya perempuan..." , memang hanya begitu tapi itu dikatakan didepan  teman2 ...........

Bisa sembuh...!

Sekitar delapan tahun yang lalu,saya menemukan kenyataan pahit dalamhidup saya,rasanya memang pahit waktu itu,andai bisa diwujudkandalam benda mungkin itu seperti batang brata wali dicampur daun pepaya ditambah empedu..., terbayang pahitnya...? ya, mungkin bahkan lebih dari itu.
kenyataan yg benar2 sulit untuk diterima,kenyataan yg membuat saya jatuh dalam jurang krisis percaya diri yg kronis,bahkan hingga saat ini saya masih berjuang untuk keluar dari jurang itu.
Sebenarnya, bukan masalah seandainya kita terl;ahir dgn cacat tubuh di bagian tertentu selagi kita bisa menghadapi persepsi negatif yg sebeenarnya lebih banyak berasal dari diri kita sendiri dibanding orang lain, dan kita sndiri jualah yg membuatnya semakin tajam dan semakin meruncing dengan pengiya-an kritik yg kita keluarkan sebagai wujud ketakutan kita terhadap bayangan 2 yg belum tentu benarnya itu, tapi dalam posisi saya , malangnya saya tidak memiliki modal yg cukup untuk membuat sebuah tameng percaya diri yg kuat seperti itu , bahkan bisa dibilang nyaris tidak ada.
Kenyataan pahit yg saya alami itu adalah sebuah kenyataan yg saat ini saya lebih senang menyebutnya " Sebuah keistimewaan," karena tdk semua orang merasakan apa yg saya rasakan, dan itu adalah cinta, cinta murni,itu memang sebuah perasaan murni yg keluar dari hati dgn tulus,hanya saja arahnya saja yg keliru, seperti apa yg dikatakan The virgin dalam lagunya "cinta terlarang..", dan yg lain yg semacam itu.
Jika anda seorang laki-laki.......